Profile TSL

0 komentar

 PROFIL TEATER SAPU LIDI



A.              Sejarah


Sekitar tahun 1999 kegiatan organisasi AMPERA (Aksi Mahasiswa untuk Perjuangan Rakyat) tidak hanya sekedar aksi demo tetapi beberapa teman – teman berfikiran perlu adanya penampung bakat dan minat para anggotanya, yaitu olahraga, keseniaan dll.

          Pada Jambore BSI tahun 2000, pada hari pertama ada beberapa anggota mengusulkan bagaimana kalo kita buat suatu kejutan buat mahasiswa baru dan saat itu tercetuslah pementasan pantomi mengelilingi area Jambore BSI di cibubur.
         
          Dari pementasan yang tak terencana itu mendapat antusias mahasiswa baru angkatan 2000 besar sekali dan ketika pendaftaran anggota baru bagi anggota AMPERA banyak mahasiswa malah bertanya tentang wadah dari pementasan yang di Jambore, akhirnya demi memenuhui anggota maka terbenruklah Teater AMPERA.
         
          Namun, seiring waktu para anggota Teater AMPERA menginginkan mengganti nama Teater dan pada tanggal 12 Agustus 2001 Teater AMPERA berubah nama menjadi Teater Sapu Lidi dan masih dibawah naungan organisasi AMPERA. Pada bulan Agustus tahun 2002 Teater Sapu lidi dengan berat hati memisahkan diri dari AMPERA.


B.              Perkembangan


Setelah berganti nama menjadi Teater Sapu Lidi, mulai bergaul dengan sanggar – sanggar dan teater yang ada di Jakarta Pusat, dan keterlibatan Teater Sapu Lidi semakin nyata dengan menjadi Anggota FKTJP (Forum Komunikasi Teater se-Jakarta Pusat) yang kemudian berubah menjadi KERJAP (Komunitas Teater Jakarta Pusat) dan beberapa anggotanya dipercaya mengisi Jabatan strategis di kepengurusan KERJAP, yaitu Wakil Ketua dan sekretaris

Merasa bahwa dibawah naungan kampus maka kami mencari kawan dilingkungan teater – teater kampus pada tahun 2003 kami mulai mendaftarkan diri menjadi anggota KOTEKA (Komunitas Teater Kampus) Jakarta, dan resmi menjadi menjadi anggota tahun 2005 pada mubes KOTEKA 2005 selain itu kembali Teater Sapu Lidi mendapat kepercayaan untu mengisi jabatan strategis, yaitu Ketua II Bidang komunikasi dan Jaringan KOTEKA Jakarta.

Kegelisahan para pekerja teater dalam mencari tempat bernaung untuk menjadikan teater bukan hanya sebagai hobi atau tidak punya masa depan melainkan sebagai pilihan pekerjaan yang bisa menghasilkan. Pertemuan demi pertemuan berlangsung dengan baik dan lagi – lagi Teater Sapu Lidi ikut terlibat didalamnya dan pada tanggal 27 Desember 2004 terbentuklah FTI (Federasi Teater Indonesia)



C.              Prestasi


PERORANGAN


1.         Juara Harapan I Lomba Baca Cerpen Betawi Tingkat Jakarta Pusat Tahun 2001, Putri
2.         Juara Harapan II Lomba Baca Puisi se-Jakarta Pusat Tahun 2002, Putra
3.         Juara Harapan I Lomba Baca Puisi se-Jakarta Pusat Tahun 2003, Putri.
4.         Juara III Lomba Baca Puisi se-Jakarta Pusat Tahun 2003, Putra
5.         Juara I Lomba Baca Puisi se-Jakarta Pusat Tahun 2003, Putra
6.         Juara Harapan II Lomba Baca Cerpen Betawi Tingkat Jakarta Pusat,Tahun 2003 Putra
7.         Juara II Lomba Baca Puisi Tingkat Jakarta Pusat Tahun 2004, Putra
8.         Juara I Lomba Baca Cerpen Betawi Tingkat Jakarta Pusat Tahun 2004, Putra
9.         Juara I Lomba Baca Puisi Tingkat Propinsi Jakarta Tahun 2004, Putra
10.    Juara II Lomba Baca Cerpen Tingkat Propinsi Jakarta Tahun 2004, Putra
11.    Juara II Lomba Baca Puisi se-JABODETABEK di TMII Semenanjung Riau Tahun 2005, Putra
12.    Juara Harapan I Lomba Baca Puisi se-Jakarta Tahun 2005, Putra
13.    Juara I Lomba Baca Puisi se-Jakarta Tahun 2005, Putri

 

GROUP



1.         Nominasi Penata Artistik Terbaik Pada Festival Teater Kampus, Tahun 2004, dengan Naskah Pemimpin, Sutradara Ary Saring PimPro Agus Suprayitno
2.         Nominasi Group Favorit Pada Festival Teater Kampus, Tahun 2004, dengan Naskah Pemimpin, Sutradara Ary Saring PimPro Agus Suprayitno
3.         Nominasi Group Terbaik II Pada Festival Teater Kampus, Tahun 2004, dengan Naskah Pemimpin, Sutradara Ary Saring PimPro Agus Suprayitno
4.         Nominasi Group Terbaik III Pada Festival Teater Jakarta, Tahun 2004, dengan Naskah Malam Jahanam Karya Montinggo Busye, Sutradara Ary Saring PimPro Agus Suprayitno
5.         Pemenang Poster Terbaik Pada Festival Teater Jakarta Tingkat Kotamadya Jakarta Pusat, Tahun 2005, dengan Naskah Malam Jahanam Karya Montinggo Busye, Sutradara Ary Saring PimPro Anton Sudrajat
6.         Pemenang sebagai Penata Artistik Terbaik Pada Festival Teater Jakarta Tingkat Kotamadya Jakarta Pusat, Tahun 2005, dengan Naskah Malam Jahanam Karya Montinggo Busye, Sutradara Ary Saring PimPro Anton Sudrajat
7.         Pemenang sebagai Sutradara Terbaik Pada Festival Teater Jakarta Tingkat Kotamadya Jakarta Pusat, Tahun 2005, dengan Naskah Malam Jahanam Karya Montinggo Busye, Sutradara Ary Saring PimPro Anton Sudrajat
8.         Pemenang sebagai Group Terbaik I Pada Festival Teater Jakarta Tingkat Kotamadya Jakarta Pusat, Tahun 2005, dengan Naskah Malam Jahanam Karya Montinggo Busye, Sutradara Ary Saring PimPro Anton Sudrajat
9.         Pemenang sebagai Penata Artistik Potensial Pada Festival Teater Jakarta Tingkat Provinsi, Tahun 2005, dengan Naskah Malam Jahanam Karya Montinggo Busye, Sutradara Ary Saring PimPro Agus Suprayitno
10.    Pemenang sebagai Sutradara Terbaik III Pada Festival Teater Jakarta Tingkat Provinsi, Tahun 2005, dengan Naskah Malam Jahanam Karya Montinggo Busye, Sutradara Ary Saring PimPro Agus Suprayitno
11.    Pemenang sebagai Group Terbaik III Pada Festival Teater Jakarta Tingkat Provinsi, Tahun 2005, dengan Naskah Malam Jahanam Karya Montinggo Busye, Sutradara Ary Saring PimPro Agus Suprayitno.





0 komentar:

Posting Komentar

yang punya unek - unek untuk disampaikan, monggoh ditulis...